Kamis, 26 Februari 2015

Brothers Kim Story (Part 1)

      “Jumlah pengeluaran bulan ini besar sekali ?” ucap seorang namja sambil melihat sebuah buku catatan, lalu sesekali menyeruput tehnya. “Hhh... Kyuhyun, Kyuhyun, dan Kyuhyun lagi. Anak itu benar-benar. Apa dia tidak bisa berhemat. Aishhh...” ucapnya lagi, lalu menutup buku itu dan di masukkannya ke dalam laci meja. Sekali lagi di seruputnya sisa tehnya, lalu mengambil jaketnya dan pergi. Kim Jongwon, kakak tertua.
      Di dapur, ada seorang namja yang tengah asyik dengan aneka bahan masakan. Dia sibuk memotong sayuran, sambil mendengarkan musik, sesekali dia ikut bersenandung dengan memakai wortel sebagai microfonenya. “Yaa.. kalau memasak secukupnya saja, kita harus berhemat. Dan itu, kenapa air kran tidak kau matikan, membuang-buang air saja. Ingat kita harus berhemat.. araseo” tegas Jongwon pada namja itu. Dengan segera dia menutup kran airnya. “Ne hyung. Araseo “ ucapnya. Kim Ryeowook, adik kedua.
      Tiba-tiba ponsel Jongwon berbunyi, dengan segera dia pun mengangkatnya. “Yeoboseyo?” ucapnya. Ryeowook mendekatinya untuk mendengar apa yang di bicarakan oleh hyungnya dan orang yang menelponnya. Namja penelpon itu berada di depan sebuah kantor polisi. “Hyung, aku lolos. Sekarang aku menjadi anggota polisi Seoul” ucapnya dengan bahagia sambil terus memperhatikan kartu tanda anggotanya. “Aku akan pulang agak malam, karena ada sedikit urusan. Anyeong “ ucapnya lagi dan menutup telponnya. Kim Donghae, adik pertama.
      Jongwon menutup telponnya dan tersenyum bangga. “Donghae-hyung benar-benar hebat” gumam Ryeowook. “Kau benar. Sudah, aku harus segera pergi. Ingat, HEMAT” ucap Jongwoon lalu pergi, Ryeowook hanya nyengir, lalu kembali ke pekerjaannya.
      “Ya.. ya.. selangkah lagi.. yaaa.. yaa... Goooolll !!!” teriak seorang namja dari ruang keluarga sambil menari-nari kegirangan. Tanpa disadarinya Jongwon berdiri di belakangnya dengan tatapan kesal. “Oh... sejak kapan berada disini, Hyung?” tanya namja itu. “Yaaa... behentilah bermain games, kau tahu berapa banyak uang yang ku habiskan untuk membayar listrik, huh? Kita itu harus berHEMAT” tegas Jongwoon. “Aigoo... kau perhitungan sekali dengan dongsaengmu ini. Aku kan masih dalam masa pertumbuhan, jadi hal-hal seperti ini biasa kan?” ujar namja itu dengan santainya. “Yaaa... kau ini sudah SMA, itu artinya kau sudah cukup dewasa, dan berhentilah bermain games, itu seperti anak kecil” . “Aishhh.. kau sudah seperti Ahjumma saja, cerewet... Sudah ya, aku pergi... Anyeong” ucap namja itu yang langsung kabur dari Jongwon yang semakin kesal dengan sifatnya. “Dasar anak ini... awas kalau kau pulang nanti.. ku hajar kau” teriak Jongwon dengan kesal. Sedangkan namja itu hanya senyum-senyum mendengarnya dari luar, lalu mengambil sepedanya dan pergi. Kim Kyuhyun, adik terakhir.
#####
      Saya harap sih, nggak gaje. Hehehe... semoga menghibur. Oh, Ya. Jangan Lupa COMMENTnya . OK. ^^
#####
      Inilah kisah 4 bersaudara yang semuanya namja dengan karakter khas masing-masing. Saya persembahkan.....
J BROTHERS KIM STORY J

Part 1
# Kim Jongwon
      Hari ini suhunya sangat tinggi, matahari bersinar terlalu terik, rasanya benar-benar membakar hingga ke tulang. Ku tatap matahari yang sedang tersenyum itu, menyilaukan. Aku pun berjalan cepat menuju cafeku, ya, cafe kecil di ujung jalan peninggalan appa dan eomma, kini akulah yang punya tanggung jawab merawat dan menjalankannya. Dari sini juga aku bisa menghidupi ketiga dongsaeng kesayanganku. Untuk itu juga aku bekerja keras agar mereka bisa sukses dan hidup lebih baik dari pada sekarang.
      “Eoh, hyung. Kau sudah datang ya” sapa Shindong seorang namja, dia adalah orang yang membantuku di cafe ini, juga ada beberapa yang lainnya. “Ne, apa semua terkendali?” tanyaku sambil memperhatikan seluruh cafe. “Tentu saja, hari ini seperti jadwal, special coffee latte dan sweet cake snack” ucap Shindong. “OK. Hari ini kita akan bekerja keras. Semangat !!” ucapku. “Semangat”. Aku dan semua karyawanku mulai membuka cafe, tak berapa lama beberapa pelanggan datang. Kami pun segera melayaninya.
      *****
      Hari sudah semakin siang, cafe kami tutup selama satu jam untuk istirahat makan siang. “Selamat makan!” seru kami semua dan mulai menikmati santapan siang kami. Tapi aku baru menyadari bahwa masih ada pelanggan yang berada di dalam cafe, seorang yeoja, dan baru pertama kali ini aku melihatnya. “Nuguseyo?” lirihku. “Ne?” sahut Shindong. “Dia, kenapa dia tidak pergi, apa dia tidak tahu kalau cafenya sudah tutup?” tanyaku. “Molla, biar aku tegur dia” Shindong pun menghampirinya, aku terus saja memperhatikannya.
      “Chogiyo agassi. Jeongsonghamnida, cafe kami sudah tutup, anda bisa datang kembali satu jam lagi” kata Shindong. “Oh, geurae? Aaa... Jeongsonghamnida” ucap yeoja itu sambil berdiri dan merapikan peralatan tulisnya. “Jeongsonghamnida!!” ucapnya lagi pada kami semua sambil membungkukkan badannya. Aku hanya tersenyum dan mengangguk. Dia pun pergi. “Lucu sekali dia, yeoja aneh” kata Shindong sambil kembali duduk dikursinya dan melanjutkan makannya. Begitu pun aku.
      *****
      Setelah hari itu, aku jadi sering melihat yeoja itu datang ke cafeku, di tempat duduk yang sama, di ujung dekat etalase. Setiap datang kesini dia selalu memesan coklat panas dan juga kue coklat, ya selalu itu, hingga aku hafal. Dia selalu sibuk dengan buku dan pensilnya, lalu sesekali menatap keluar kearah jalanan, dan tatapan mata itu seakan menggambarkan kekaguman, rasa rindu dan juga kebahagiaan. Entah apa yang dipikirkannya saat itu, yang pasti seperti itulah yang terlihat.
      “Yoboseyo” ucapku mengangkat telpon yang masuk. “Mwo?... Oh.. ne saya akan segera kesana” ucapku lalu menutup telponnya. “Hhh, dia membuat masalah lagi” umpatku sambil meraih jaketku dan segera pergi. “Shindong-aa.. aku pergi sebentar, ne. Ada sedikit masalah yang harus ku selesaikan. Tolong awasi cafe selama aku pergi” pamitku pada Shindong. “Siap” ucap Shindong, aku pun pergi.
# Kim Kyuhyun
      Sial. Lagi-lagi seperti ini. Ya, ini bukan pertama kalinya aku terlibat masalah dengan guru BK. Aku duduk di kursi pengakuan bersam  rivalku, Shim Changmin. Aku duduk dengan santai mendengar semua ucapan dari Ann Seonsaengnim, kata-kata yang sama, hingga aku hafal. Sedangkan Si Changmin hanya diam menunduk, maklum dia adalah murid kesayangan guru di sekolah, ah itu juga tidak penting.
      “Sebentar lagi, Hyungmu akan datang. Aku heran kau ini belum jera juga” ucap Ann Seonsaengnim. “Dan kau Shim Changmin, kau boleh kembali kekelas, karena kau tidak bersalah” tambahnya. “Mwo? Bagaimana bisa, dia yang membuat masalah denganku dan dia begitu mudahnya dibebaskan? Ini tidak adil” sanggahku kesal. “Apa yang kau katakan? Tidak adil? Kau mengerti tentang keadilan? Dari semua saksi yang melihatnya, kau yang memukul Changmin lebih dulu. Kau tidak bisa menghindar lagi” cerocos Ann Seonsaengnim. “Tapi...???” ahh,, aku tidak bisa bilang apa-apa lagi. Aku hanya menatap Changmin yang pergi meninggalkan ruang BK dengan kesal, apalagi saat kulihat senyum liciknya itu. Haaahhhh menyebalkan.
      “Oh. Tuan Kim, anda sudah datang!” seru Ann Seonsaengnim, aku pun melihat orang itu, dia menatapku marah, tapi aku tak peduli, dia duduk disampingku. “Kami sudah tidak sanggup lagi mempertahankan Kim Kyuhyun disini. Dia sudah banyak sekali berbuat kerusuhan di sekolah ini. Jadi kami terpaksa harus mengeluarkannya” ujar Ann Seonsaengnim. “Mohon beri dia kesempatan sekali lagi, saya janji dia akan berubah, dia akan lebih baik lagi, saya mohon dengan sangat, maafkan kesalahan namdongsaeng saya ini” pinta orang itu, aku menatapnya kesal. Untuk apa memohon-mohon seperti itu. “Tapi...” ucap Ann Seonsaengnim, “Saya mohon” ucap orang itu lagi. “Kajja minta maaf, yaa!!” perintahnya padaku. Tentu aku menolaknya, aku tidak merasa punya salah, kenapa aku harus minta maaf, aku tidak mau merasa rendah didepan orang lain. Dia terus memaksaku, karena kesal, aku pun pergi keluar. “Yaaa... chakkaman, Kyuhyun-ya, Yaaa! Kim Kyuhyun” teriak orang itu. Tapi aku tetap tak peduli padanya.
      Saat aku keluar dari ruang BK, banyak yang menatapku, dan mungkin juga membicarakanku, ahh, terserah apa yang mereka lakukan, aku tak peduli. Seorang yeoja melewatiku dengan tatapan kesal. Dia, dia adalah Kim Taeyeon, yeoja itu... entah siapa dia, aku merasa seperti mengenalnya. Ya sejak dua bulan lalu, pertama kali aku pindah ke sekolah ini, aku melihatnya, dan untuk pertama kalinya aku selalu memperhatikannya.
      “Yaaa! Kyuuu... kau tidak apa-apa?” seru seseorang yang berlari kecil ke arahku. Aku hanya tersenyum kecut, dia membarengi langkahku. “Apa Shim Changmin di bebaskan lagi? Ah, dia itu benar-benar, jelas-jelas dia yang salah kan? Lalu kenapa kau yang harus menerima hukumanya? Hahhh, apa kau akan pindah lagi?” cerocosnya. Aku menghentikan langkahku dan menatapnya kesal. “Yaaa! Sungmin-aa, bisakah kau tidak mengurusi masalah orang lain? Aku tidak suka itu” ucapku dingin, aku berjalan cepat mendahuluinya. “yang benar saja?” umpatku kesal. “Yaaa! Jangan marah. Kita ini kan teman” teriak Sungmin, aku mengabaikannya.
#Kim Jongwon
      Hhh, benar-benar anak itu. Sampai kapan dia seperti ini, menyusahkan saja. Untung saja guru tadi masih mau memberi kesempatan padanya. Apa dia tidak berfikir seberapa banyak uang yang dihabiskan untuk pindah sekolah? Aishh, aku bisa gila karenanya.
      Kembali ku cek jam tanganku, lalu memacu mobilku menuju kafe.
      *****
#Author
      Terjadi aksi kejar-kejaran antara seorang anggota mafia dan dua orang polisi. Beberapa kali polisi itu meletupkan senjatanya memberi peringatan pada orang itu, tapi orang itu benar-benar lincah dan terlatih untuk berlari cepat, dia juga lihai mencari jalan-jalan sempit yang sulit di lalui orang. Tapi dua polisi itu juga sangat lincah, maklum mereka adalah polisi baru. Tapi, memang benar-benar sulit menangkap anggota mafia yang sangat buron itu. Akhirnya dua polisi itu melakukan taktik strategi. “Polisi Jung, kita ambil jalan berbeda, agar lebih cepat” ucap Polisi Kim. “Baik” ucap Polisi Jung yang langsung mengambil jalan lain.
To Be Continue...
      Gimana nih? Agak aneh ya?
      INGAT, jangan lupa tinggalkan COMMENTnya. OK.
      GAMSAHAMNIDA. ANYEONG. ^^


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Biasakan untuk memberi komentar untuk posting kami. sebagai bahan koreksi kami untuk menghidupkan blog ini. Let's Comment ^^